Belajar Computer Dunia Maya

Jumat, 25 November 2011

Masuk dan berkembangnya islam di Indonesia


Ada dua factor utama yang menyebabkan Indonesia mudah dikenal oleh bangsa-bangsa lain, khususnya oleh bangsa-bangsa di Timur Tengah dan Timr Jauh sejak dahulu kala, yaitu:
1)  Faktor letak geografisnya yang strategis. Indonesia berada di persimpangan jalan raya Internasional, melalui lautan danjalan menuju benua Amerika dan Australia.
2) Faktor kesuburan tanahnya yang menghasilkan bahan-bahan keperluan hidup yang dibutuhkan oleh bangsa-bangsa lain, misalnya: rempah-rempah.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika masuknya Islam di Indonesia ini terjadi tidak terlalu jauh dari zaman kelahirannya. Harus dibedakan antara datangnya orang Islam yang pertama di Indonesia dengan permulaan penyiaran Islam yang pertama. Suatu contoh: Sudah berpuluh-puluh tahun yang lalu orang Yahudi yang menetap dan berdagang di kota-kota besar di Indonesia. Tetapi sampai sekarang tidak pernah ada gerakan penyiaran agam Yahudi di Indonesia. Sehingga orang mengganggap bahwa Yahudi belum masuk ke Indonesia.
Jika agama islam atau para pedagang Islam masuk di Tiongkok pada zaman Khalifah Usman bin Affan, maka tidak mustahil ada pedagang Islam yang mampir atau menetap di Indonesia sekitar zaman itu, mengingat letak Indonesia dilalui oleh mereka yang akan pergi ke Tiongkok lewat lautan. Tetapi ilmu sejarah tidak cukup hanya berdasarkan perkiraan atau hipotesa belaka. Ilmu sejarah memerlukan bukti-bukti yang otentik tentang permulaan masuknya Islam di Indonesia, sehingga sampai sekarang masih mengalami kesulitan-kesulitan yang prinsip, antara lain:
a)  Buku-buku sejarah Indonesia banyak yang ditulis oleh orang-orang Belanda pada zaman pemerintah Belanda menjajah Indonesia. Ada dua macam keberatan terhadap buku-buku tersebut. Pertama penulisnya adalah orang-orang yang tidak senang kepada Islam dan kepada bangsa Indoneisa. Kedua, masa penyelidikannya sudah lama sehingga sudah ketinggalan waktu, yakni sudah ada bukti-bukti lain yang dikemukakan oleh penulis Belanda. Namun demikian kita tidak boleh apriori menolak semua pendapat dari mereka.
b)      Buku-buku sejarah yang ada sering mengemukakan bukti berupa cerita rakyat yang hidup dan dipercayai oleh orang banyak sejak dahulu sampai sekarang. Ibarat Hadist Nabi Muhammad SAW yang nilainya masyhur atau mutawir dapat dijadikan dalil atau bukti. Padahal di antara cerita rakyat yang sudah masyhur itu kadang-kadang tidak dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah.

Beberapa pendapat tentang permulaan Islam di Indoesia antar lain sebagai berikut : Bahwa kedatangan Islam Pertama di Indonesia tidak identik dengan berdirinya kerajaan Islam pertama di Indonesia. Mengingat bahwa pembawa Islam ke Indonesia adalah para pedagang bukan missi tentara dan bukan pelarian politik. Mereka tidak ambisi langsung mendirikan kerajaan Islam lagi pula di Indonesia pada zaman itu sudah ada kerajaan-kerajaan Hindu-Budha yang banyak jumlahnya dan berkuatanbesar. Jadi masa tenggang antara kedatangan orang, Islam pertama di Indonesia dengan berdirinya kerajaan Islam pertama adala sangat lama.
Orang Islam di manakah yang petama yang pertama datang dan berdakwah Islam diIndonesia? Dan pada Abad berapa?
1)  Yang datang pertama kali ialah muballig dari Persi (Iran), pada pertengahan abad 12 M. alasannya karena kerajaan islam pertama di Indonesia bernama Pase (Pasai) berasal dari Persi. Di tambah dengan kenyataan bahwa orang Islam Indonesia sangat hormat kepada keturunan sayid atau habib yaitu keturunan Hasan dan Husen putera Ali bin Abi Thalib.
2)    Yang datang pertama kali ialah muballig dari India Barat, tanah Gujarat. Alasannya, karena ada persamaan bentuk nisan dan gelar nama dari muballig yang oleh Belanda di anggap sebagai kuburan orang-orang islam yang pertama di Indonesia.
 Dua macam pendapat di atas sekarang sudah dianggap lemah. Kelemahan pendapat pertama ialah : Kata Pase (Pasai) bukan dari kata Persi tetapi kata Pasir. Karena di daerah tersebut tanahnya bercampur dengan pasir. Orang aceh menyebut pasir dengan ucapan Pase. Adapun kehormatan yang diberikan kepada para sayid oleh orang Islam Indonesia itu bukan pengaruh mazhab syiah. Dalam mazhab SyiahSunny (ahli Sunnah Wal Jama'ah) juga ada ajaran tentang penghormatan kepada keluarga Nabi Muhammad SAW yang disebut Ahlul Bait. Umat Islam Indonesia menghormati semua khalifah termasuk Ali bin Abi Talib. Sedangkan orang syiah tidak menghormati kecuali Ali bin Abi Talib saja. Di tinjau dari letak geografisnya, Persi dengan Indonesia tidak mempunyai hubungan yang langsung dan ramai di bandingkan dengan Arab, India, dan Indonesia.
Kelemahan pendapat kedua yang mengatakan bahwa muballig pertama datang dari Gujarat terletak pada terkemukanya bukti-bukti baru yang lebih kuat yang menyatakan bahwa muballig pertama adalah orang-orang Arab. Thomas W. Amold dalam bukunya The Preaching of Islam  mengatakan bahwa pada Abad ke 7 M di pantai barat pulau Sumatra sudah didapati suatu kelompok perkampungan orang-orang Arab. Telah dibuktikan pada adanya kuburan orang Arab di Baros, terletak antara Tapanuli dan Aceh. Adapaun kerajaa Pase di Aceh menurut pendapat sarjana Belanda bernama "Moens". Nahwa daerah itu sudah merupakan pusat perniagaan yang ramai anatara India dan Tiongkok sejak abad ke % M. bukan temapat baru yang muncul secara mendadak menjadi tempat kerajaan Islam. Orang Islam pertama tinggal di Pase, jika kita menghubungkan dengan sejarah masuknya Islam di Tiongkok, yaitu pada zaman Khalifah Usman bin Affan pada zaman dinasti Tang dan pedagang Islam bangsa Tiongkok sendiri sudah dominant di daerah Canton pada abad ke 2 H/8M dan para Ulama Islam bangsa Tiongkok pada zaman itu menjadi khatib dan imam Jum'at maka tidak mustahil jika pada Abad ke & M/1H sudah ada orang Arab islam yang masuk di Indonesia mengingat letak Geografis Indonesia berada di tengah perjalanan antara timur Tengah dengan tiongkok. Sedangkan hubungan dagang antara Arab-Tiongkok sudah berjalan ramai sejak berabad-abad sebelum datangnya agama Islam.
Seminar masuknya agama Isam di Indonesia yang diselenggarakan di Medan pada tahun 1963 menyimpulkan sebagai berikut:
1)      Menurut sumber bukti yang terbaru, islam pertama kali datang di Indonesia pada Ababd ke 7 M/1H dibawa oleh pedagang dan muballig dari Negeri Arab.
2)      Daerah yang pertama dimasuki ialah pantai barat pulau Sumatera yaitu di daerah baros, tempat kelahiran ulama besar bernama Hamzah Fansyuri. Adapun keajaan Islam yang pertama ialah di Pase.
3)      Dalam proses pengislaman selanjutnya, orang-orang Islam bangsa Indonesia ikut aktif mengambil nagian yang berperan, dan prosesitu berjalan secara damai.
4)      Kedatangan Islam di Indonesia ikut mencerdaskan rakyat dan membina karakter bangsa. Karakter tersebut dapat dibuktikan pada perlawanan rakyat melawan penjajahan bangsa asing dan daya tahannya mempertahankan karakter tersebut selama dalam zaman penjajahan Barat dalam waktu 350 tahun (?).
Jika masuk orang Islam yang pertama di Indonesia itu ditetapkan pada abad ke 1 H, maka mereka itu dalam pengamalan agama beraliran Al Salaf al Saleh (golongan angkatan pertama = tedahulu yang saleh). Pada abad ke 1 H belu dikenal adanya mazhab Syafi'i, Maliki, Hanafi, dan Hambali.
Dapatlah dibayangkan begaimana sikap kepribadian para penyiar Islam yang pertama di Indonesia itu dengan mengingat tiga hal yaitu:
a). Mereka adalah angkatan Umat Islam ke 1 H Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa:  sebaik-baik abad adalah abad saya, kemudian abad berikutnya.
خيرا لقر ون قر ني ثم ما يليه. (ا لهريث )

b). Mereka pada umumnya adalah para pedagang dan perantau. Pada umumnya pedagang perantau bersikap ramah, ulet bekerja dan sederhana.
c). Mereka datang sebagai golongan minoritas yang tidak bersenjata.

Faktor tersebut menunjang keberhasilan dan kecepatan pengembangan Islam periode pertama itu. Dengan modal kepribadian tersebut para mubalig Islam itu berdakwah kepada rakyat awam dan kepada para penguasa pemerintahan sekaligus, seperti yang dilakukan Nabi Muhammad sendiri. Nabi Muhammad SAW mengajarkan Agama Islam kepada kaum awam yang lemah, kepada kaum bangsawan kabilah dan kepada raja-raja. Ia mengajarkan agama Islam di mana saja dan kapan saja, tidak terikat oleh formalitas waktu yang tempt tertentu. Materi pelajarannya mula-mula sekali ialah kalimat syahadat. Barang siapa yang suah bersyahadat berarti ia sudah menjadi warga Islam. Demikianlah gambaran dari aktivitas mubalig pertama di Indonesia.
Proses pembentukan dan pengambangan masyarakat Islam yang pertama melalui bermacam-macam kontak, misalnya: kontak jual beli, kontak perkawinan dan kontak dakwah langsung, baik secara individual maupun kolektif.
B.     PERANAN PARA WALI DI INDONESIA
Kata wali berasal dari bahasa Arab    وا لي وليا        = Kekasih, وا لي وليا        = Penguasa. Dalam Al-Quran banyak terdapat kata wali yang berarti kekasih. Misalnya, surat Yunus 62-63, Al-Baqarah ayat 257, Ali Imron ayat 68, Al-Jatsiyah ayat 19, As-Sajadah ayat 4, Asy-Syura ayat 9 dan lain sebagainya. Ayat-ayat tersebut menggambarkan tentang adanya orang-orang yang sangat taat beribadah kepada Allah, sehingga mereka disebut kekasih Allah. Kita dapat membayangkan bagaimana hubungan antara pihak kekasih dengan mengasihi.
Para Walisongo ditinjau dari kepribadian dan perjuangan dakwahnya termasuk kekasih Allah. Dan ditinjau dari tugas dan fungsinya dalam kerajaan Demak, mereka adalah para penguasa pemerintahan. Oleh karena itu mereka mendapat gelar susuhunan (Sunan), yaitu sebagai penasihat dan pembantu raja. Dengan demikian maka sasaran pendidikan dan dakwah Islam meliputi rakyat umum dan kalangan pemerintah.
Adapun Walisongo itu adalah:
1)      Maulana Malik Ibrahim  =  Maulana Syekh Magribi
2)      Sunan Ampel  =  Raden Rahmat
3)      Sunan Bonang  =  Maulana Ibrahim
4)      Sunan Derajat  =  Raden Qasim
5)      Sunan Giri  =  Raden Paku  =  R. Ainul yaqin
6)      Sunan Kudus  =  R. Amin Haji  =  Ja'far Sadiq
7)      Sunan Muria  =  R. Prawoto  =  R. Said
8)      Suna Kalijaga  =  R. Syahid
9)      Sunan Gunung Jati  =  R. Abd. Qadir  =  Syarif Hidayatullah  =  Falatehan  =  Fatahilah.
Maulan Malik Ibrahim berhasil mencetak kader muballig selama 20 tahun. Wali-wali lainnya adalah murid dari Maulana Malik Ibrahim yang digembleng dengan pendidikan system pondok pesantren. Antara Malik Ibrahim dengan para wali yang lain atau antara para wali itu sebdiri selain diikat oleh hubungan pendidikan juga diikat oleh hubungan kekeluargaan, yaitu dengan cara menjadi besan, menantu atau ipar. System seperti ini juga pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
Sunan Ampel mewarisi pondok pesantren ayahnya yaitu Malik Ibrahim. Sunan Ampel diambil menantu oleh penguasa Tuban bernama Ario Tejo. Disini dapat disimpulkan adanya hubungan yang antara ulama dengan umara. Hubungan itu dijalin dengan Dakwah. Dari pada itu Ario Tejo membutuhkan bantuan R. Rahmat yang    wibawanya yang dapat mengamankan daerah Tuban, Gresik Dan Surabaya, sebagai daerah kunci kemakmuran Negara. Diantara murid Sunan Ampel ialah R. Fatah putra raja Majapahit terakhir. Sunan Ampel      mensponsori dan mendesain berdirinya kerajaan Isalm pertama di Demak.
Sunan Bonang adalah putra Sunan Ampel. Sunan Bonang menaruh perhatian besar pada bidang kebudayaan dan kesenian. Daerh operasinya adalah Surabaya dan Rembang. Beliau mengarang lagu-lagu gending Jawa yang berisi tentang keislaman. Antara lain tembang Mocopat.
Sunan Derajat alias R. Qasim alias Syarifuddin adalah putra Sunan Ampel, adik Suan Bonang, menjadi penasehat dan pembantu R. Fatah dalam pemerintahan. Perhatiannya secara khusus ditujukan kepada kesejahteraan social dari pada fakiaar miskin, mengorganisir amil, zakat dan infak. Beliau menganjurkan hidup sederhana dan selalu tirakat, baik kepada santrinya, kepada rakyat dan kepada para pembesar Negara Demak.
Sunan Giri alias R. Paku, yang dari nama gelarnya, Paku, dapat dimengerti tentang kepribadiannya sebagai stabilisator. Namanya yang lain Ainulyaqin. Ia adalah saudara sepupu Sunan Ampel. Ayahnya bedarah ulama (Maulana Ishaq) dan ibunya berdarah bangsawan (putrid Belambangan). Beliau diambil menantu oleh Sunan Ampel.
Sunan Giri menitik beratkan kegiatannya dibidang pendidikan. Dalam hal susuna materi pengajaran ia mengadakan kontak dengan kerajaan Pase di Aceh yang berhaluan Ahli Sunnah Mazhab Syafi'i. ke pondok pesantrennya berdatangan santri-santri dari daerah Indonesia bagian Timur  dan Kalimantan. Dengan demikian maka Sunan Giri berfungsi sebagai pemersatu Indonesia dibidang pendidikan Islam. Ia menjadi utusan para menghadapi Syekh Siti (sidi) Jenar yang mengajarkan ilmu Tasawuf kepada orang-orang awam. Kesimpulan pendapat Sunan Giri ialah bahwa Syekh Siti Jenar adalah kafir bagi manusia dan mukmin bagi Allah. Pendapat tersebut seolah-olah menjadi paku yang menstabilkan kekisruhan pada waktu itu.
Sunan kudus alias R. Amin Haji menantu sunan Bonang (namanya yang lain syekh Jafar al-Sadiq) mendalami Ilmu Syariat tugasnya menjadi Hakim Tinggi di Demak dan menjadi panglima militer. Bidang hukum syariat yang mendapat perhatian lebih khusus adalah bidang muamalat.
Sunan Muria alias R. Prawoto Alias R. Said menjadi Ipar sunan Kudus. Ia terkenal zuhud dan menjadi guru tasawyf yang terkenal pendiam, tapi pandangan dan fatwanya sangat tajam. Tempat tinggalnya terpencil di kaki gunung Muria, sunyi dan jauh dari keramaian. Temapat seperti itu memang di senangi oleh seorang sufi yang menjalankan tariqat
Sunan kali jaga alias R. Syahid, Ipar dari Sunan Ampel. Beristrikan saudara Sunan Giri. Jadi, tiga orang wali itu di jalin dalam satu guru dan bersaudara Ipar. Sejak kecil ia hidup di kalangan keluarga di istana Tumenggung Ario Tejo Alias Adipati Wilwakito di Tuban. Ia bidang angkatan laut. Ia ahli di bidang pembuatan kapal laut yang dibuat dari kayu jati. Ia membuat salah satu tiang pokok masjid Demak dari potongan-potongan kayu jati yang disusun rapi dan kuat.
Dakwah sunan Kalijaga terutama ditujukan kepada golongan tani dan buruh. Dalam susunan pemerintah Demak. Sunan ini di serahi bidang penerangan dan pemerintahan dalam negeri. Pola tata kota diseragamkan, dengan pusat kota sebuah lapangan yang disebut aloon-aloon. Kediaman kepala daerah (Bupati) menghadap aloon-aloon, begitu juga dengan masjid jami'nya. Hal itu melambangkan peraduan antara rakyat (aloon-aloon) dengan pemerintah dan alim ulama. Hubungan antara ulama dan umara itu dirumuskan oleh Sunan Kalijaga dengan kalimat Sabdo Pandito Ratu.
Sunan Kalijaga mengadakan perjalanan turba dilkalangan rakyat di daerah-daerah di luar ibu kota kerajaan Demak. Ia berdakwah dengan sarana pertujukan wayang kulit. Anak wayang kulit bukan lukisan manusia yang sebenarnya. Karena perbuatan menggambar (melukis) manusia pada zaman itu tidak disukai oleh ulama Islam. (Lihatlah roman muka, ukuran tangan dari pada anak wayang kulit itu). Cerita wayang berasal dari buku Mahabarata yang oleh Sunan Kalijaga di masukan napas Islam. Misalnya Pandawa Lima hubungannya denganrukun Islam yang lima dan shalat lima waktu.
Sunan gunung Jati Alias R. Abdul Qadir alias Syarif Hidayatullah atau Fatahillah atau Falatehan (Fatahillah = mendapat kemenangan dari Allah) telah mendapat kemenangan dalam merebut kota Jakarta dari tangan Portugis pada tahun 1527 M. ia adalah putra Maulana Ishaq dan adik Sunan Giri, lain Ibu. Ibunya berasal dari Arab suku Quraisy. Ia menjadi menantu dari Sultan Demak dan diangkat menjadi penguasa Jawa Barat yang berkedudukan di Cirebon. Ia adalah tokoh politik, Militer dan Ulama dan menjadi raja muda Cirebon dan Banten di bawah lindungan Demak. Pada usianya yang sudah mulai lanjut, sunan Gunung Jati memimpin pondok pesantren di Cirebon. Bidang pemerintahan diserahkannya kepada putranya Sultan Hasanuddin yang berkedudukan di Banten. Pangeran Jayakarta saudara Sultan hasanuddin diserahi wilayah Jakarta sekarang.
Jadi Walisongo adalah orang-orang saleh yang tingkat takwanya kepada Allah sabgat tinggi, pejuang dakwah Islam dengan keahlian yang berbeda. Ada yang ilmu tasawufnya, ada seni budayanya, ada yang memegang pemerintahan dan meliter secara langsung. Semuanya di abdikan untuk pendidikan dan dakwah Islam.


Related Post:

0 komentar:

Posting Komentar

DumPueNa CARA

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management