Liputan6.com, Jakarta: Rabu (30/11) 18 penyelam ahli diterjunkan untuk melakukan pencarian korban runtuhnya jembatan Kutai Kertanegara. Namun tidak pencarian mereka tidak berhasil karena sangat kerasnya arus pada kedalaman 38 meter, sehingga para penyelam tidak bisa masuk ke dalam kerangka jembatan karena adanya arus deras.
Untuk itu, Rabu (30/11) pagi, akan dilakukan metode balon udara. Dimana metode ini diperuntukan untuk mengangkat kerangka jembatan. "Dengan menggunakan 10 balon (kapasitas @ 50 ton) diharapkan akan bisa mengangkat bagian ujung kerangka jembatan, lalu ditarik/digeser bagian yang terangkat tersebut kearah pinggir. Setelah berada dipinggir baru mayat di dalam mobil dikeluarkan dan dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Selasa (29/11) malam. Selain itu, sampai saat ini jumlah korban tewas sebanyak 18 orang (13 pria, 5 wanita). (ARI)
Untuk itu, Rabu (30/11) pagi, akan dilakukan metode balon udara. Dimana metode ini diperuntukan untuk mengangkat kerangka jembatan. "Dengan menggunakan 10 balon (kapasitas @ 50 ton) diharapkan akan bisa mengangkat bagian ujung kerangka jembatan, lalu ditarik/digeser bagian yang terangkat tersebut kearah pinggir. Setelah berada dipinggir baru mayat di dalam mobil dikeluarkan dan dievakuasi," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui pesan singkatnya kepada Liputan6.com, Selasa (29/11) malam. Selain itu, sampai saat ini jumlah korban tewas sebanyak 18 orang (13 pria, 5 wanita). (ARI)
Sumber : http://berita.liputan6.com
0 komentar:
Posting Komentar